Kamis, 17 November 2011

Indonesia, CeTe dan Aku*


Bismillahirrahmanirrahim

Indonesia, negeri subur makmur, dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah. Sakun subur tanahnya, tongkat kayu dan batu pun bisa tumbuh menjadi tanaman. Tapi sayang, tak semua SDA itu dapat kita olah dengan baik. Buktinya, masih banyak SDA yang kita punya terbengkalai begitu saja. Adapun yang sudah diolah, kita (bangsa Indonesia) tak mendapatkan hasil apapun karena yang mengolah bukan kita. Ataupun sebagian kecil yang kita olah, si pengolah dan penguasa terlalu serakah untuk membagikan keuntungan yang mereka dapat.
Itulah sebagian kondisi yang sekarang ini kita rasakan. Banyak orang beralasan, hal-hal diatas terjadi karena kita tidak mempunyai SDM yang bermutu, yang bisa mengolah semua kekayaan alam kita dengan baik. Ada pula yang bilang, negeri ini terlalu miskin untuk membeli teknologi modern yang bisa mengambil dan mengolah benda-benda berharga dalam perut bumi kita. Kebanyakan rakyat bangsa kita, terutama para sarjana, sudah menyerah begitu saja dan mengikhlaskan diri mereka untuk menjadi pembantu di dalam maupun di luar negeri dalam memenuhi kebuutuhan SDA asing. Para sarjana Indonesia sudah kehilangan idealismenya ketika mereka masih menjadi mahasiswa. Ketika mereka lulus, mereka lupa akan teriakan “Hidup rakyat Indonesia!” yang diteriakkan dimana-mana. Moralitas yang seharusnya mereka punya pun dipertanyakan.
Masalah yang sekarang kita rasakan tentunya harus kita selesaikan bersama-sama. Bangsa ini membutuhkan solusi, bukan perdebatan tentang siapa yang bersalah. Jika kita terlalu terlarut-larut dalam masalah yang kita hadapi dan hanya memperdebatkannya, bangsa kita tak akan pernah hidup sejahtera.
Disinilah peran mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change). Cendekia Teknika (CT) yang merupakan wadah bagi para teknokrat-cendekiawan masa depan, tentunya harus bisa membawa angin segar bagi lahirnya para ilmuwan beserta teknologi modern yang dapat memanfaatkan SDA yang kita miliki. Sebagai bagian dari Keluarga Muslim Teknik UGM (KMT), CT memiliki lebih banyak keunggulan daripada wadah keilmuan lainnya. Dengan berbekal pengetahuan agama dan ketauhidan, ilmu yang didapatkan dari kampus sebaga mahasiswa teknik bisa menjadi berkah dan dapat mewujudkan wajah Muslim Indonesia dan juga seluruh muslim di dunia sebgai rahmatan lil alamin.
Sebagai seorang ‘abdullah, saya mempunya kewajiban yang sangat besar untuk menjadi pemimpin/khalifah dimuka bumi ini. Kepemimpinan disini bukan berarti saya harus menjadi seorang presiden, namun dalam kepemimpinan ini saya harus bisa mengaktualisasikan diri saya dengan segala kemampuan yang saya miliki untuk mengedepankan Islam sebagai Rahmat bagi semesta alam. Sebagai mahasiswa teknik geologi yang langsung berkecimpung dengan semua potensi SDA, saya harus bisa menjadi solusi bagi segala permasalahan bangsa ini. Dengan adanya CT sebagai wadah keilmuan ini, saya yakin saya bisa bersinergi dengan kemampuan teknik lainnya dalam membangun Indonesia kedepannya. Insyaallah.

Wallahu A’lamu Bisshawab
*sebuah essay untuk seleksi Cendekia Teknika UGM

Tidak ada komentar: