Minggu, 13 September 2009

SELAYANG PANDANG BATU-BATUAN

Batuan adalah massa materi mineral, baik yang kompak keras maupun yang tidak, yang membentuk bagian kerak bumi. Batuan dapat terdiri dari satu macam mineral atau kumpulan berbagai macam mineral (Whitten dan Brooks. 1972:393). Disebutkan pula bahwa ditinjau dari segi teknik sipil, batuan (rock) adalah sesuatu yang keras, kompak dan atau berat yang untuk memisahkannya, bila perlu harus dengan ledakan (Wesley. 1973:1). Dalam sudut pandang geologi, batuan tidak harus keras dan kompak. Lumpur, pasir dan tanah liat (lempung) termasuk batuan. Batuan (rocks) harus dibedakan dari batu (stone).

Batuan telah terbentuk sejak awal sejarah bumi dan masih terus terbentuk hingga saat ini. Batu menyimpan banyak petunjuk tentang bagaimana bentuk bumi di masa lampau, serta bagaimana tenaga endogen seperti perlipatan, kekar maupun sesar ditambah dengan tenaga eksogen sepeti angin dan air mengubah bentuk daratan bumi selama jutaan tahun. Ilmu yang mempelajari batuan disebt geologi, sedangkan orang yang mempelajarinya disebut geolog (ahli geologi).

Batuan terdiri atas senyawa-senyawa kimiawi yang disebut mineral, yang biasanya membentuk kristal. Ada ribuan jenis mineral yang masing-masing berbeda satu sama lain. Beberapa diantaranya merupakan unsur tunggal, seperti logam emas dan tembaga. Yang lainnya merupakan campuran dari sejumlah unsur , seperti silikat yang merupkan senyawa dari silikon, oksigen dan sejumlah kecil unsur lain.

Terdapat tiga jenis batuan yang dibagi berdasarkan cara pembentukannya. Batuan beku terbentuk dari magma panas berwarna merah (lava lebur) di bagian dalam bumi yang telah mendingin dan menjadi padat. Berdasarkan atas letak membekunya magma, batuan beku dibagi menjadi batuan beku dalam yang terjadi dari magma yang membeku dibawah permukaan bumi, dan batuan beku luar yang terbentuk dari magma yang membeku di atas permukaan bumi melalui erupsi vulkanik.

Batuan endapan (sedimen) pada umumnya terbentuk dari dari pecahan batu-batuan lain (endapan batuan) yang mengalami proses erosi, transportasi, deposisi (pengendapan) dan litifikasi (proses pembatuan) yang banyak dispengaruhi oleh tenaga endogen dan eksogen. Jenis batuan ini merupakan jenis batuan yang paling banyak ditemukan di permukaan bumi (sekitar 75%). selain itu, kebanyakan dari fosil yang ditemukan terdapat pada batuan sedimen.

Batuan malihan (metamorfik) adalah batuan beku atau batuan endapan yang telah berubah karena bertambahnya tekanan dan temperatur (Katili dan Marks, 1963:90). sementara Grout (1932, lihat soetoto dan wartono raharjo, 1974:1) menyebutkan bahwa batuan metamorfik adalah batuan yang mempunyai sifat-sifat nyata yang dihasilkan oleh proses metamorfisme. Perubahan dalam batuan metamorfik adalah kristalisasi baru.

Mineral penyusun batuan mengalami penghancuran dan penyusunan berulang kali dalam sebuah siklus yang terjadi dalam kurun waktu ratusan juta tahun. Batu-batuan terbentuk secara terus menerus dan kemudian terkubur di dalam bumi sehingga batuan tersebut meleleh dan siklus batuan dapat dimulai kembali.


KAMIL ISMAIL, AGUSTUS 2009

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ass wr. Wb. Good Minal aidZin WAL FAIZIN mOHON maaf lahir batin Mil Kamu anjeun yakin hoyong janteun geologis anu neliti batu-batu. Da biasana mah kerjana per proyek tapi hiji proyek nepi leuwih ti dua poe. Lamun abi mah hoyong oge jiga kamil, tapina disareungan jeung janteun pangusaha jiga Rasul Saw. da jadi Pangusaha mah aya trikna jeung bisa digentoskeun ku istri lamu urang na keur tugas ....